Perasaan Suka
Dosakah saya menyukai seseorang ?
Bimbang menghadapi ini dan Apakah dia perlu tahu perasaan ini ?
Perasaan suka kepada lawan jenis adalah hal yang wajar, tetapi perlu
disalurkan dengan cara-cara yang diridhoi Allah SWT. Dalam Islam,
sebenarnya tidak ada istilah pacaran, yang ada adalah langsung melamar.
Hal itu karena pacaran lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.
Saudaraku yang dicintai Allah SWT,
Apakah Anda memang sudah waktunya menikah dalam waktu dekat ini atau
masih lama untuk menikahnya. Jika sudah siap untuk menikah segera, saya sarankan agar Anda langsung melamarnya saja (menyatakan kesukaan dan
mengajaknya menikah). Namun jika Anda masih lama untuk menikah,
sebaiknya lupakan saja orang tersebut, karena hanya akan mengotori hati
Anda (zina hati).
Ada pun cara melupakan orang yang kita cintai dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
- Sibukkan diri dengan aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran, sehingga kita tidak punya waktu luang untuk memikirkannya. Kalau malam juga mudah tidurnya, karena sudah terlalu lelah. Namun kalau waktu luang kita banyak, pikiran akan mengembara. Tabiat pikiran adalah mudah memikirkan hal-hal yang berkesan, enak dan indah. Memikirkan orang yang dicintai termasuk kriteria tersebut, sehingga akan semakin sulit kita melupakannya.
- Jauhi interaksi langsung maupun tidak langsung dengan orang yang dicintai. Jika Anda satu organisasi dengan dia, mungkin Anda perlu cari organisasi lain. Buang juga benda-benda yang mengingatkan Anda kepada si dia. Bahkan kalau perlu jangan menerima telpon/sms darinya untuk sementara waktu atau seterusnya.
- Jika Anda teringat dengan kebaikannya atau saat-saat indah dengannya, imbangi ingatan tersebut dengan mengingat-ingat kekurangannya atau saat-saat yang paling menyakitkan dengannya. Cara ini akan mengurangi rasa suka/cinta yang berlebih-lebihan dengannya.
- Saingi rasa cinta Anda kepadanya dengan meningkatkan rasa cinta Anda kepada Allah SWT. Jika Anda mencintai Allah, niscaya rasa cinta (yang berlebihan) kepada orang lain akan hilang. Cinta kita kepada orang lain lebih bersifat universal dan rasional karena di hati kita hanya ada cinta sejati kepada Allah SWT.
- Perbanyak ibadah dan berdoa yang sungguh-sungguh kepada Allah. Minta kepada Allah SWT untuk membalikkan rasa cinta Anda kepada si dia menjadi rasa hambar kepadanya. Ingat! Allah yang mempunyai hati kita dan Ia juga yang mampu membalikkan hati kita. Jika Anda mengatakan sudah berdoa kepada Allah tapi malah mimpi yang indah-indah dengan dia, itu berarti Anda tidak ikhlas dan sungguh-sungguh meminta kepada Allah untuk membantu Anda melupakannya. Mungkin malah Anda tidak ikhlas dengan kehendak Allah yang tidak menginginkan Anda bersama dengannya.
- Yakini dunia tidak seluas daun kelor dan wanita bukan hanya dia saja. Mungkin ada jodoh lain yang lebih cocok untuk Anda di tempat lain. Perluas pergaulan, sehingga kita bisa mendapatkan isyarat-isyarat cinta yang lebih universal dari lingkungan pergaulan kita yang luas tersebut.
- Kalau sudah putus, jangan terlalu berangan-angan untuk rujuk kembali sehingga kita menjadi plin-plan bersikap kepadanya. Keinginan rujuk (nyambung) kembali membuat pikiran kita menjadi sulit melupakannya. Anggap saja Anda sudah putus selama-lamanya dengan dia, sehingga hati Anda tidak selalu ‘bermain-main’ memikirkan dia.
Menurut beberapa ikhwan dan akhwat yang menikah tanpa pacaran,
perasaan keraguan itu juga muncul dalam diri mereka. Jadi saya melihat
hal ini sebagai fenomena yang wajar. Ada beberapa sebab mengapa muncul
keraguan tersebut :
1. Karena tanpa proses pacaran, kita belum mengenal secara detail
kepribadian calon pasangan masing-masing, sehingga wajar muncul
pertanyaan-pertanyan tentang bagaimana kepribadian dari calon pasangan
kita yang sesungguhnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menimbulkan
keraguan yang kalau dipikirkan terus menerus akan semakin besar
keraguannya.
2. Pernikahan adalah momentum yang penting dalam hidup. Pernikahan
merubah cara hidup kita sebelumnya, sehingga wajar menimbulkan keraguan
karena kita sadar akan mengalami proses perubahan hidup yang drastic
dengan orang lain yang juga belum dikenal secara utuh.
3. Salah satu tipu daya syetan adalah membuat kita ragu-ragu dalam
beramal shalih. Menikah adalah amal shalih, sehingga syetan
berkepentingan untuk menumbuhkan rasa syak dan ragu-ragu dalam diri
orang yang akan menikah. Oleh karena itu, sadarilah bahwa keraguan yang
Anda alami memang merupakan tipu daya syetan, yang berkepentingan untuk
menghalangi Anda dalam beramal sholih, minimal membuat Anda melakukan
amal dengan tidak ikhlas.
Jadi saran saya, teruskanlah niat Anda untuk menikah (apalagi Anda
sudah dipinang/khitbah). Keraguan yang Anda alami adalah hal yang wajar.
Kurangi rasa ragu-ragu itu dengan banyak berdoa dan beribadah kepada
Allah SWT serta banyak bersangka baik kepada takdir Allah SWT yang
sedang Anda jalani saat ini.
Demikian saran saya. Semoga Anda mendapatkan
jodoh yang sholih / sholihah di kemudian hari dengan cara-cara yang Islami.
No comments:
Post a Comment