SELAMAT  DATANG  DISITUS  "MEDIA BELAJAR OTOMOTIF"  MEDIA SEPUTAR TEKNOLOGI  |  OTOMOTIF  |  MOTIVASI  |  BISNIS  DAN  INTERNET  ===> TERIMA  KASIH  ATAS  KUNJUNGAN  ANDA <=== 

Kontruksi Pengapian CDI

Kontruksi Sistem Pengapian CDI Motor

                                          image by: thescooterprofessor.proboards.com   
Kontruksi Sistem Pengapian CDI
Sistem pengapian CDI pada sepeda motor memakai arus searah (DC) yang disuplai secara langsung dari aki. Kontruksi sistem pengapiannya ditunjukkan oleh gambar berikut :
Dari gambar tersebut diatas dapat diketahui bahwa kontruksi sistem pengapian CDI pada sepeda motor adalah terdiri dari baterai, koil pulsa, unit CDI, koil pengapian, timing circuit, sakelar utama (main switch) dan busi (spark plug). Cara kerja dari sistem pengapian yang ditunjukkan oleh gambar tersebut adalah pada saat kunci kontak ON, Arus mengalir dari baterai ke sekering kemudian ke kunci kontak. Dari kunci kontak arus diteruskan ke kumparan primer pada kumparan penguat arus di unit CDI sehingga arus stanby dikaki kolektor transistor (Tr).

Pada sepeda motor 4 tak, setiap melakukan satu kali proses pembakaran memerlukan dua kali putaran poros engkol. Saat putaran poros engkol yang pertama pick up coil menghasilkan tegangan, dan tegangan ini diatur oleh sirkuit pengontrol waktu pengapian untuk mengaktifkan sakelar pada kaki basis transistor sehingga transistor hidup.

Apabila transistor hidup (ON) maka arus yang stanby dikaki kolektor transistor akan mengalir ke massa, sehingga timbul kemagnetan pada inti besi kumparan penguat arus. Setelah pick up coil tidak menghasilkan arus lagi, transistor-transistor pada penguat arus akan mati. Hal ini menyebabkan kemagnetan pada inti besi kumparan penguat jadi hilang, sehingga menimbulkan tegangan induksi pada kedua kumparan penguat arus tersebut.

Tegangan yang dihasilkan oleh kumparan sekunder akan lebih besar dari kumparan primer dan tegangan ini akan disearahkan oleh dioda untuk mengisi kapasitor. Pada putaran poros engkol yang kedua, Pick up coil kembali menghasilkan tegangan. Tegangan yang dihasilkan diatur oleh Ignition Timing Control Circuit untuk mengaktifkan SCR. Karena SCR aktif (ON) maka arus yang disimpan oleh kondensor akan dikeluarkan melalui SCR ke kumparan primer pengapian, sehingga menyebabkan Tegangan Induksi pada kedua kumparan pengapian. Tegangan induksi yang dihasilkan kumparan sekunder mencapai sekitar 10.000 volt. Tegangan ini akan diteruskan oleh kabel tegangan tinggi menuju ke busi. Karena di busi terdapat celah, maka akan menyebabkan loncatan bunga api listrik yang digunakan dalam pembakaran.

Demikianlah sedikit ulasan tentang Kontruksi Pengapian CDI pada motor semoga dapat menambah ilmu tentang Otomotif dan dapat menambah wawasan kita tentang komponen-komponen Otomotif.

No comments:

Post a Comment